Pemanasan Global Memicu Bencana Cuaca Panas Ekstrim


Perubahan iklim di dunia menjadi ancaman besar yang diprediksi akan menyebabkan suhu panas yang ekstrim di berbagai negara. Salah satunya adalah kabar mengekejutkan dengan kabar kematian 1100 lebih jiwa di wilayah India Selatan akibat suhu pans dan kekeringan.

Cuaca panas yang membunuh warga di India bagian Selatan tersebut disebabkan serangan heatstroke dan dehidrasi ekstrim yang rata-rata menyerang para lansia tunawisma yang hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan cuaca panas mencekam pun membunuh lebih dari 200 jiwa di kota besar New Delhi.
Berita CNN menunjukkan bahwa paparan suhu panas esktrim dapat meningkatkan suhu tubuh secara mendadak, menyebabkan kelebihan panas pada sel protein dan menyebabkan dampak negatif pada bagian otak individu.

Isu masalah peningkatan suhu bumi atau bencana pemanasan global memang telah menjadi perbincangan dunia selama ini. Kondisi bumi yang makin panas menyebabkan banyak dampak buruk bagi kehidupan manusia. Berdasarkan penelitianbahwa ratusan bongkah es raksasa di Svalbard, Norwegia (wilayah paling utara Bumi sebelum Kutub Utara) meleleh, menambah volume air laut di seluruh Samudera dalam volume yang masif.

Isu pemanasan suhu global inipun mendapat pemicu paling ekstrim dari meningkatnya jumlah sebaran karbon dioksida sebanyak lebih dari 40% di langit atmosfer karena pesatnya industrialisasi terus semakin bertambah banyak, sedangkan perusakan lahan hutan juga semakin banyak.

Bencana suhu panas ekstrim yang melanda wilayah India pun dapat ditilik penyebabnya dari gelombang panas yang dibawa oleh fenomena El Nino, yaitu gejala penyimpangan atau anomali pada suhu permukaan laut Samudera Pasifik di sekitar pantai barat Ekuador dan Peru. Angin El Nino membawa gelombang panas ekstrim hingga ke wilayah India.

Isu pemanasan suhu global sudah menjadi ancaman bencana alam baru. Laporan catatan iklim terakhir rilisan PBB seperti yang dikutip dari CNN melaporkan bahwa Bumi mengalami suhu panas paling ekstrim sejak tiga dekade terakhir.