Ketika terjadi bencana alam sudah pasti hal tersebut menimbulkan korban baik secara jiwa maupun materi bagi yang terkena. Bagi yang terkena musibah pasti mengalami kesedihan, trauma, kerugian dan tak sedikit juga kematian. Sudah pasti identik dengan korban jiwa, dan setiap orang tidak pernah menyangka akan terjadi bencana, karena kehendak alam dan Tuhan.
Duka pasti yang dirasakan oleh para korban, namun sebagian lain nya ada yang bisa mengambil hikamh atau manfaat dari bencana tersebut. Pembelajaran, kepekaan dan solidaritas sosial masyarakat seringkali spontan muncul saat datang bencana.
Hal yang tragis jika bencana yang terjadi adalah akibat ulah segelintir manusia kemudian memakan korban masyarakat banyak, misalnya seperti konflik perang atau penambangan liar yang merusak lingkungan hidup masyarakat.
Intinya adalah bencana, bagaimanapun dan apapun jenisnya, harus diletakkan dalam perspektif kenegaraan. Melalui pandangan ini, bencana alam bisa ditetapkan sebagai ancaman langsung terhadap kehidupan masyarakat dan rakyat secara luas. Padahal, inti dari fungsi dari manajemen sebuah negara seperti pemerintah Indonesia adalah menjaga eksistensi rakyat, menjaga kesejahtraan masyarakat.
Di sisi lain hikmah akan bencana yang terjadi adalah nilai sosial manusia. Ketika setiap kali bencana melanda, disitu bisa menggerakkan solidaritas kemanusiaan secara spontan, masif dan menerobos semua sekat yang tak tertandingi oleh peristiwa apapun. Tak ada momentum sehebat bencana yang mampu menggelorakan dan membangkitkan kepedulian manusia skala dunia tak pandang bulu.
