Longsor Banjarnegara 2016 ini Terjadi Lagi


Longsor Banjarnegara 2016 ini tterjadi kembali. Daerah penduduk yanag rawan longsor kali ini cukup luas yaitu sekitar 5 hektar. Longsoran tanah adalah gerekan pergeseran tanah kebewah secara perlahan-lahan yang merusak rumah-rumah di area gerakan tanah. Siaga selama 7 hari masih ada waktu bagi masyarakat untuk mengamankan diri jika bermukim di bawah ancaman tanah longsor.


Akibat tanah pergerakan tanah longsor ini ada sekitar puluhan rumah rusak bahkan hingga rubuh beserta temboknya.

sekurang-kurang nya ada 300 personel gabungan dari BPBD Kabupaten Banjarnegara bersama Polres Banjarnegara, Kodim 0704 Banjarnegara, Banser, PMI, Tagana, Bela Negara, dan relawan dari Aksi Cepat Tanggap sedang berfokus untuk membantu evakuasi turun untuk membantu evakuasi warga ke tempat yang aman.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengevakuasi untuk mengamankan warga dari risiko timbunan tanah longsor dan menyediakan kebutuhan pangan untuk para pengungsi. Diprediksi longsoran tanah sampai saat ni masih bergerak merayap dan diperkirakan sudah sangat labil dan membahayakan jika hujan turun lebat.

Dikutip dali laman berita antara, bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah memerintahkan BPBD Provinsi Jateng dan BPBD terdekat seperti BPBD Kabupaten Wonosobo, Banyumas, Purbalingga dan Cilacap membantu evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi. Logistik dan peralatan dikerahkan ke lokasi. Pokso Aju, posko pengungsian, dan dapur umum telah didirikan.

Ancaman tanah longsor di Banjarnegara ini masih rawan, Sutopo mengatakan kondisi tanahnya masih bergerak yang dipicu oleh hujan yang turun seharian. Listrik dimatikan dan akses jalan utama Kabupaten Banjarnegara Pagentan melalui Madukara terputus total. Daerah di sekitar longsor dikosongkan untuk mengantisipasi longsor susulan mengingat area longsor cukup luas.