Banjir Bandang dan Longsor di Maluku Tengah
Banjir bandang dan longsor melanda Dusun Jawa Sakti, Desa Solle, Pulau Kelang, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, pada Minggu 3 April 2016 lalu. Akibat bencana ini menurut relawan dilokasi ada 23 rumah terkena longsor, 70 rumah rusak berat dan sebanyak 646 orang dari 125 keluarga mengungsi. Selain rumah ada sejumlah fasilitas seperti sekolah, puskesmas pembantu dan rumah ibadah juga mengalami kerusakan.
“Ada tempat ibadah seperti masjid dan bangunan puskesmas pembantu dan ruang gedung sekolah dasar yang rusak,” ungkap Risman, pada Kamis (7/4). “ Banjir bandang dan longsor disebabkan bendungan air di kawasan Gunung Jawa Sakti jebol dan menenggelamkan desa,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat (SSB), Archiles Siahaya, menyampaikan total kerugian akibat bencana tersebut berkisar 12 miliar rupiah.
“Kerugian sekitar Rp 9.072.000.000. tetapi kalau mencakup untuk keseluruhan, kerugiannya sekitar Rp 12.070.000.000. Hasil ini akan kita laporkan kepada Bupati untuk diteruskan ke BNPB, “ terang Siahaya.
Sementara itu Risman melaporkan banjir bandang dan longsor menyebabkan rumah-rumah hancur dan mustahil bisa ditinggali lagi. Langkah relokasi harus dilakukan.
“Sesuai pertimbangan BPBD – SSB bahwa jika tidak direlokasi dan dibangun kembali pemukiman di daerah bencana dikhawatirkan akan mengalami bahaya yang serupa, yakni banjir dan longsor,” terangnya.
Risman melanjutkan, kebutuhan pengungsi saat ini menurut Risman, selain logistik adalah menyediakan penyediaan tenaga medis dan obat-obatan.
“Ini penting, sebab dampak dari bencana banjir dan longsor, adalah cepatnya datang penyakit. Untuk suplai makanan bagi pengungsi, perlu dibuka dapur umur (Dapur Sosial-red),” pungkasnya
sumber